Langsung ke konten utama

Air Liur Nabi Menjadi Obat

Bulan Rabiul Awal tepatnya pada hari senin 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi lahirlah Nabi terakhir utusan Allah. Beliau lahir ke Dunia tanpa kehadiran seorang Ayah (yatim) yaitu Nabi Muhammad Saw. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepadanya.

Di Indonesia memperingati hari kelahiran Nabi atau lebih dikenal dengan Maulid Nabi adalah momentum yang selalu dinantikan setiap tahunnya. Bagaimana tidak dalam peringatan hari kelahiran Nabi begitu banyak mengandung hikmah didalamnya. Di antaranya yaitu terjalinnya tali silaturahmi terutama bagi sebagian orang yang setelah sekian lamanya tak berjumpa. Selain itu orang-orang Berlomba dalam bersedekah, menyiapkan berbagai macam makanan untuk kemudian dibagikan kepada jamaah yang telah hadir, dan yang paling penting dari perayaan maulid Nabi adalah mengingat kilas balik sejarah Nabi.

Berbicara tentang kilas balik sejarah Nabi. Ada yang menarik ketika mendengar Habib Umar bin Salim AlHadad dalam ceramahnya pada peringatan Maulid Nabi di Yayasan Malnu Bonjer Menes. Berbeda dengan Mubaligh pada umumnya yang lebih menekankan unsur humor demi membuat para jamaah yang mendengarnya merasa terhibur dan tidak bosan. Habib Umar justru membawakan ceramahnya dengan lembut dan penuh ketenangan.

Habib Umar dalam ceramahnya menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw. Ketika usia lima tahun mengalami sakit mata, pembahasan ini tentunya cukup menarik karena mungkin tak banyak orang yang mengetahuinya. Kemudian Habib Umar berkata bahwa sakit mata yang dialami Nabi bukan sakit mata biasa karena setelah melewati berbagai macam pengobatan penyakitnya tetap tidak bisa disembuhkan. Kemudian Kakek Nabi yang tak lain adalah Abdul Muthalib berusaha membawa Nabi kepada seorang pendeta yang terkenal mashur .

Pendeta itu kemudian berkata: "Siapa dia,?" Tanya pendeta sambil mengarahkan pandangannya kepada Nabi.
"Ini Muhammad," jawab Kakek Nabi sembari memegang bahu Nabi.

Pendeta itu kemudian terkejut,
"Benarkah dia Muhammad?, Nama itu sudah tercantum dalam kitab Injil kami" lalu Engkau siapanya?.

"Aku Ayahnya," Kakek Nabi menjawab asal.

"Sepertinya Bukan, Engkau bukan ayahnya, karena dalam kitab Injil kami telah di jelaskan bahwa akan ada nama Muhammad yang lahir ke Dunia tanpa seorang ayah (yatim)," tutur sang pendeta berusaha mencari kebenaran.

Kakek Nabi kemudian tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya ketika Mendengar penjelasan sang Pendeta.
"Engkau benar wahai pendeta, Aku memang bukanlah Ayahnya tetapi Aku adalah kakeknya," kakek Nabi akhirnya menjelaskan kebenarannya.

"sudah aku duga, Engkau pasti bukan ayahnya, lalu Ada apa dengan anak ini?," sang pendeta kembali bertanya.
"Anak ini (Muhammad) mengalami sakit mata yang sulit disembuhkan, berbagai cara telah dilakukan tapi tetap belum bisa disembuhkan," 

"Sakit matanya hanya bisa disembuhkan oleh dia sendiri, obatnya itu ada pada dirinya sendiri," 

"Benarkah? Dengan apa dan Bagaimana caranya?," tanya Kakek Nabi terkejut.
"Dengan Air liurnya, semburkan air liurnya ke tangannya, lalu balurkan ke matanya yang telah sakit" jawab sang Pendeta.

Kemudian Nabi melakukan sesuai dengan yang disarankan Pendeta, lalu Nabi terkejut setelah melihat hasilnya. Matanya telah sembuh kembali seperti biasa, Namun, ada yang berbeda pandangannya terlihat lebih terang benderang dari sebelumnya.
kakek Nabi kemudian mengucap rasa syukur dan berterimakasih kepada sang Pendeta.

Sungguh betapa mulianya Nabi Muhammad Saw, Air liurnya saja dapat dijadikan obat. Jangan lupa kirimkan shalawat, semoga kelak di akhirat kita sebagai pengikutnya mendapat syafaat.

Wallahu A'lam..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maaf Untuk Sahabat

Sepuluh Januari dua ribu dua satu Adalah hari penantianmu Hari yang akan terasa sangat membahagiakan untukmu Hari dimana kau akan memiliki status baru Sepuluh Januari dua ribu dua satu Pandemi belum juga berlalu Maaf, terpaksa aku memberi kabar baru Bahwa aku tak bisa menjadi saksi hari bahagiamu. Sepuluh Januari dua ribu dua satu Hujan terus mengguyur bumi Sahabat andaikan kau tahu isi hatiku Mungkin, aku tak akan membuat puisi aneh ini Sepuluh Januari dua ribu dua satu Andaikan Burok itu tak hanya untuk Nabi Andaikan pintu Doraemon itu nyata Andaikan sajadah terbang Aladin dapat disewa Mungkin, Aku akan melesat pergi dan menemuimu Sepuluh Januari dua ribu dua satu Tak ada kata yang pantas terucap untukmu Selain kata, selamat menempuh hidup baru Semoga kau selalu bahagia bersama pilihanmu Sepuluh Januari dua ribu dua satu Sahabat, semoga kau sudi memaafkanku Tak ada maksud untuk ingkar janji Tetapi, keadaan yang menolakku untuk pergi

Uang 2000

Selama ini aku selalu menganggap uang 2000 adalah uang yg bernilai kecil, terutama ketika aku hidup diperantauan yg jelas merupakan daerah perkotaan, ekonomi serba mahal, uang 2000 untuk membeli setengah bungkus nasi uduk pun masih kurang. Terkadang aku juga sering menggeletakan asal uang 2000 di atas lemari ku ketika aku masih merantau, aku terlalu menganggap uang itu bernilai kecil, hingga aku menyepelekannya. Sore itu aku berniat mengantarkan kue buatan nenek ke rumah bibi yang kebetulan letak rumahnya tidak jauh dari rumahku, cukup menghabiskan kira-kira 7 menit untuk tiba dirumah bibiku. Aku mengetuk mengucap salam, lalu bibiku membukakan pintu dan menyambut ku ramah. Kami berbincang-bincang sebentar sambil mengasuh dan bercengkerama dengan dede bayi. Oh iya aku hampir lupa, beberapa bulan terakhir bibiku mengasuh anak adiknya karena ibunya terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Ketika aku asyik bercengkerama dengan bibi dan dede bayi, tiba-tiba ada seorang ibu-ibu sambil menggendon...

Pernikahan Bukan Ajang Balapan

Belum lama ini Media sosial tengah ramai membicarakan salah satu anak Kiyai kesohor yang memutuskan untuk bercerai dengan istrinya, maaf mungkin yang sebentar lagi akan dipanggil mantan istri. Tentu hal itu membuat geger publik, beragam pertanyaan muncul, mereka bertanya-tanya kenapa semua itu bisa terjadi, padahal apa yang diposting di media sosial tampak romantis dan baik-baik saja, tak pernah sekalipun terlihat ada masalah atau pertengkaran. Tentu yang menanyakan hal itu tak menyadari bahwa dunia maya adalah dunia penuh tipu daya, dan tidak semua yang di posting di media sosial sesuai dengan realita. Setiap orang, baik yang terkenal atau tidak, pasti ingin mempunyai privasi yang tak ingin dibagi. Hal itu pula yang menyebabkan orang berbondong-bondong ingin segera menikah, tak peduli bagaimana keadaan dan situasinya, mereka menganggap pernikahan itu amat sangat indah. Wajar saja, karena mungkin yang dilihat postingan para suami istri yang hanya bagian baik-baiknya, yang hanya momen r...