Langsung ke konten utama

Ayah dan calon Imam


Kisah Nabi Syu'aib dan Nabi Musa sangat cocok dalam tema ini. ketika itu Nabi Musa melihat 2 orang perempuan yang akan mengambil Air lalu ditempat pengambilan banyak anak pemuda yang kemudian membuat mereka kebingungan untuk mengambil air tersebut, lalu Nabi Musa melihat kedua perempuan tersebut dan menolongnya mengambil air hingga penuh, kemudian membawakan dan mengantarkan kedua perempuan tersebut pulang.

Nabi Musa berkata "biar saya yg berjalan didepan" kedua perempuan itu mengiyakan.

Nabi Musa melakukan itu bukan semata-mata dia tidak mau direndahkan oleh perempuan tetapi dia menyadari bahwa kedua perempuan itu bukanlah Mahramnya sehingga dikhawatirkan jika kedua perempuan itu berjalan didepan Nabi Musa, maka akan terlihat lekak-lekuk tubuhnya dan menimbulkan syahwat.

Kedua perempuan itu adalah putri dari Nabi Syu'aib, salah satu perempuan itu berkata kepada ayahnya.

"Ayah, angkatlah pemuda itu sebagai menantumu karena aku yakin dia akan menjadi Imam yg baik,"

Lalu Nabi Syu'aib berkata kepada Anaknya.

"Kenapa engkau begitu yakin dengan pemuda itu"

Perempuan itu menjawab "karena ketika aku bertemu dengannya dia begitu menjaga dan menghormatiku"

Kemudian Nabi Syu'aib mengabulkannya.

(Kisah di atas bersumber dari Tausiah Dra. Hj Yati Priyati M.Ag)

Ayah mempunyai peran penting terhadap Anak-anaknya, begitu juga dengan Nabi Syu'aib, Ia begitu kawatir jika anaknya mendapatkan suami yg tidak bisa menjadi imam yg baik.

Seorang ayah manapun pasti akan mengharapkan anak perempuannya mempunyai suami yg baik walaupun ia merasa tidak baik.

Bagaimanapun rendahnya pekerjaan seorang Ayah, Ia tetap ingin anaknya mempunyai pasangan yang bisa menjadi imam yg baik, menjaganya dan menghargainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Liur Nabi Menjadi Obat

Bulan Rabiul Awal tepatnya pada hari senin 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi lahirlah Nabi terakhir utusan Allah. Beliau lahir ke Dunia tanpa kehadiran seorang Ayah (yatim) yaitu Nabi Muhammad Saw. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepadanya. Di Indonesia memperingati hari kelahiran Nabi atau lebih dikenal dengan Maulid Nabi adalah momentum yang selalu dinantikan setiap tahunnya. Bagaimana tidak dalam peringatan hari kelahiran Nabi begitu banyak mengandung hikmah didalamnya. Di antaranya yaitu terjalinnya tali silaturahmi terutama bagi sebagian orang yang setelah sekian lamanya tak berjumpa. Selain itu orang-orang Berlomba dalam bersedekah, menyiapkan berbagai macam makanan untuk kemudian dibagikan kepada jamaah yang telah hadir, dan yang paling penting dari perayaan maulid Nabi adalah mengingat kilas balik sejarah Nabi. Berbicara tentang kilas balik sejarah Nabi. Ada yang menarik ketika mendengar Habib Umar bin Salim AlHadad dalam ceramahnya pada peringatan Maulid Nabi di Y...