Langsung ke konten utama

Tentang Jurusan dalam Perkuliahan

Jam menunjukkan pukul 08.00 aku duduk di depan terminal bus untuk memesan dan menunggu ojek online. kemudian seorang wanita paruh baya datang duduk disebelahku, sebut saja Ibu Rima. Sama halnya denganku Ibu Rima juga sedang menunggu ojek online tiba. Ibu Rima mulai membuka topik pembicaraan kepadaku, beruntun bertanya mulai dari usia, status sampai menanyakan soal pendidikan terlebih jurusan yg aku ambil dalam perkuliahan, dia sempat kebingungan kenapa aku harus mengambil jurusan itu sebut saja "Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir".

   "Mengapa kamu mengambil jurusan itu??" Tanya Ibu Rima sembari kebingungan.

   "Karena saya kebetulan dari pesantren, saya ingin melanjutkan apa yang saya pelajari ketika di pesantren" jawabku.

   "Loh nanti kerjanya kemana?, Jadi apa??, Susah pasti cari kerjanya,"
Tanyanya semakin bingung.

  "Kebetulan saya kuliah bukan untuk dimudahkan dalam mencari pekerjaan, tapi saya kuliah karena ingin melanjutkan ilmu yg saya telah pelajari sebelumnya," Jawab saya sembari tersenyum penuh keyakinan.

Perbincangan itu kemudian terhenti karena tak lama ojek online yang dipesan Ibu Rima tiba. Sayangnya belum sempat aku menjelaskan panjang lebar tentang jurusan dalam perkuliahan tapi ojek online itu sudah lebih dulu tiba dan membawa Ibu Rima pergi.

Tidak ada yang salah dengan pertanyaan Ibu Rima, memang tidak sedikit ijazah dalam perkuliahan menjadi tolak ukur dalam mencari pekerjaan. Tetapi menurutku jika ijazah selalu menjadi tolak ukur untuk bekerja maka kesungguhan seseorang dalam menuntut ilmu akan berkurang. Seseorang hanya terpaku pada hasil akhir yaitu ijazah dan surat kelulusan.

Pada akhirnya seseorang yang akan melanjutkan ke jenjang perkuliahan sibuk memilih dan bertanya tentang jurusan yang paling menjanjikan, jurusan yang terlihat keren dan bisa dipamerkan. Mencari ilmu bukan lagi niatan. Keahlian dan kemampuan tidak lagi diutamakan.

Tidak sedikit seseorang yang mengambil jurusan dengan peluang kerja yang besar justru menjadi pengangguran, pun tidak sedikit seseorang yang mengambil jurusan dengan peluang kerja yang sangat kecil justru langsung mendapat pekerjaan. Selain itu banyak pula seseorang yang bekerja tidak sesuai jurusan yang dia ambil ketika dalam bangku perkuliahan.

Jurusan apapun yang seseorang tempuh tidak menjadi jaminan baginya untuk langsung mendapatkan pekerjaan atau karir cemerlang. Tak ada jurusan perkuliahan yang membuat hidup seseorang menjadi suram dan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Semuanya tergantung dengan kesungguhan dan kerja keras diri orang itu sendiri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Tetap Produktif Di Masa Pandemi

Sebagaimana kita tahu bahwa belahan Dunia telah terkena Virus Covid-19 atau lebih dikenal dengan Corona. Virus menular dan mematikan yang berasal dari Wuhan Cina tersebut seolah membuat Dunia lumpuh. Virus Corona tidak hanya menular tetapi juga mematikan. Bahayanya tidak semua orang yang terkena Virus Corona mempunyai gejala, hal ini membuat resah aparat pemerintah. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akhirnya diterapkan, aktivitas di luar rumah menjadi terbatas, sekolah diliburkan, beberapa karyawan dirumahkan. Jaga jarak menjadi keamanan. Seseorang yang terbiasa beraktivitas di luar rumah mungkin akan merasa bosan dan kebingungan ketika harus berdiam diri di rumah. maka Inilah beberapa tips agar tetap produktif di masa pandemi tanpa harus banyak berinteraksi di luar rumah. 1. Bercocok Tanam Bercocok tanam adalah hal yang dapat dilakukan di masa pandemi. Kita bisa menjadikan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, seperti menanam berbagai macam jenis bunga, atau menanam tanaman

Pergeseran Makna Sukses

Sukses selalu menjadi hal yang diinginkan setiap orang. kata sukses bahkan sudah digaungkan sejak bayi baru lahir ke dunia sebagai ungkapan do'a dari kedua orang tua dan orang lain yang telah mendo'akan. Karena itu tak sedikit orang menghabiskan waktunya untuk bekerja keras dan banyak melakukan cara demi mencapai kesuksesan. Sukses dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti berhasil atau beruntung, artinya berhasil atau beruntung mencakup dalam berbagai hal. Sedangkan menurut Wikipedia sukses didefinisikan sebagai suatu kehormatan atau prestise yang dikaitkan dengan pencapaian suatu kedudukan seseorang dalam status sosialnya. Di era Modern ini kata Sukses seolah mengalami pergeseran makna. Ketika Sukses mengandung makna berhasil atau beruntung dalam segala hal, tetapi saat ini justru kata sukses seolah hanya di artikan berhasil atau beruntung dari sisi finansial, atau karir yang cemerlang. Padahal kata sukses sendiri memiliki cakupan yang sangat luas. Jika kata sukses hanya

Tentang Hikmah Dan Ujian

Manusia sebagai hamba Tuhan memang tak akan pernah luput dari Ujian. Ujiannya tentu beragam seperti kehilangan pekerjaan, terlilit banyak hutang, bisnis mengalami kebangkrutan. Gagal menikah dengan orang tersayang, menunggu jodoh yang tak kunjung datang, rumah tangga yang kandas dan berujung perceraian, istri terkena penyakit mematikan, suami pengangguran, anak sakit-sakitan,  orang tua dan mertua meninggal dengan waktu yang bersamaan dan masih banyak ujian lain yang tak mungkin disebutkan. Begitu banyaknya ujian yang telah Tuhan berikan, dan setiap manusia mendapat ujian yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitasnya. Ujian diberikan untuk meningkatkan kualitas iman, tetapi tak jarang karena ujian manusia justru kehilangan iman. Putus asa dan tak ingin melanjutkan hidup hingga bunuh diri kadang menjadi pilihan. Iman memang sering naik turun layaknya timbangan. Karenanya kita sebagai manusia seharusnya dapat mengontrol diri dan pandai menilik sisi baik yang terjadi dalam kehidupan. Kita