Langsung ke konten utama

Tentang Hikmah Dan Ujian

Manusia sebagai hamba Tuhan memang tak akan pernah luput dari Ujian. Ujiannya tentu beragam seperti kehilangan pekerjaan, terlilit banyak hutang, bisnis mengalami kebangkrutan. Gagal menikah dengan orang tersayang, menunggu jodoh yang tak kunjung datang, rumah tangga yang kandas dan berujung perceraian, istri terkena penyakit mematikan, suami pengangguran, anak sakit-sakitan,  orang tua dan mertua meninggal dengan waktu yang bersamaan dan masih banyak ujian lain yang tak mungkin disebutkan. Begitu banyaknya ujian yang telah Tuhan berikan, dan setiap manusia mendapat ujian yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitasnya.

Ujian diberikan untuk meningkatkan kualitas iman, tetapi tak jarang karena ujian manusia justru kehilangan iman. Putus asa dan tak ingin melanjutkan hidup hingga bunuh diri kadang menjadi pilihan. Iman memang sering naik turun layaknya timbangan. Karenanya kita sebagai manusia seharusnya dapat mengontrol diri dan pandai menilik sisi baik yang terjadi dalam kehidupan.

Kita tahu bahwa bukankah selalu ada hikmah dalam setiap ujian?. Lantas mengapa kita sering melupakan hal itu? Mengapa ujian yang selalu kita pikirkan, sedangkan hikmahnya kita lupakan?. Mengapa ujian yang selalu kita keluhkan, sedangkan hikmahnya tak pernah kita perhatikan?. Mari mengingat kembali pada setiap Ujian yang telah Allah beri pasti selalu ada hikmah yang tersembunyi.

Jika kita pandai melihat hikmah dalam setiap ujian, mungkin kita tak akan merasa putus asa hingga kehilangan iman. Berterimakasihlah pada Ujian Tuhan karena berkat ujian kita menjadi kuat, karena dengan ujian Tuhan terasa semakin dekat, karena ujian kita semakin sadar bahwa kita tak bisa apa-apa tanpa kuasaNya. Ujian juga menjadi pengingat bahwa segala yang ada di Dunia adalah milik Tuhan. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernikahan Bukan Ajang Balapan

Belum lama ini Media sosial tengah ramai membicarakan salah satu anak Kiyai kesohor yang memutuskan untuk bercerai dengan istrinya, maaf mungkin yang sebentar lagi akan dipanggil mantan istri. Tentu hal itu membuat geger publik, beragam pertanyaan muncul, mereka bertanya-tanya kenapa semua itu bisa terjadi, padahal apa yang diposting di media sosial tampak romantis dan baik-baik saja, tak pernah sekalipun terlihat ada masalah atau pertengkaran. Tentu yang menanyakan hal itu tak menyadari bahwa dunia maya adalah dunia penuh tipu daya, dan tidak semua yang di posting di media sosial sesuai dengan realita. Setiap orang, baik yang terkenal atau tidak, pasti ingin mempunyai privasi yang tak ingin dibagi. Hal itu pula yang menyebabkan orang berbondong-bondong ingin segera menikah, tak peduli bagaimana keadaan dan situasinya, mereka menganggap pernikahan itu amat sangat indah. Wajar saja, karena mungkin yang dilihat postingan para suami istri yang hanya bagian baik-baiknya, yang hanya momen r...

Tentang Jodoh dan Pernikahan

Menginjak usia yang hampir seperempat abad memang selalu digadang-gadangkan untuk menikah. Setiap pembahasan tak jauh dari kata lamaran atau pernikahan. Ketika teman telah menikah timbul berbagai macam pertanyaan kapan akan menikah atau kapan akan segera menyebar undangan. Jodoh dan pernikahan memang penuh misteri. O rang yang telah memiliki kekasih hati tak semua berujung pernikahan. yang telah direncanakan dari jauh hari tak sedikit berakhir menyakitkan.  Diam-diam tiba-tiba sebar undangan. Merasa belum siap terkadang dipinang duluan. Berucap tidak cinta tapi berujung pelaminan. Enggan buru-buru menikah tapi terikat perjodohan. Ingin segera menikah tetapi jodoh tak kunjung datang. Pernikahan seolah menjadi ajang balapan. yang sudah menikah seolah merasa aman dari pertanyaan dan yang belum menikah merasa ketakutan karena ejekan. Kalimat stereotip akhirnya bermunculan membuat perempuan merasa tersudutkan. Jodoh dan pernikahan adalah Takdir Ilahi yang tak bisa dipungkiri. Setiap ...

Berdamai Dengan Diri

Ada yang paling sulit untuk di ajak Kompromi, sebuah pertanyaan kemudian muncul, Siapa? Orang tua? Suami? Anak? Pacar? Saudara? Tetangga?, jawabannya bukan di antara mereka, tetapi yang paling sulit untuk di ajak kompromi adalah diri kita sendiri. Dengan mudahnya diri kita memberikan saran kepada orang lain, tetapi begitu sulit memberi saran untuk diri sendiri, tak sedikit pergolakan kemudian terjadi. Begitu mudah menyayangi orang lain, kemudian memberi perhatian, mencari tahu tentang hal yang disukainya, lalu abai untuk menyayangi diri sendiri, Abai memperhatikan diri sendiri. Senang membanggakan orang lain, menyebutnya hebat, lalu kemudian memberikan semangat, tetapi lupa untuk membanggakan diri sendiri. Tak jarang seseorang merasa bahwa dirinya tak bisa diandalkan, tak ada yang bisa dibanggakan. Kita tak menyadari, bahwa hal yang harus dibanggakan tidak melulu soal peningkatan yang terjadi dalam hidup. tetapi kuat dan sabar melewati problematik hidup juga hal yang harus dibanggakan...